Ada contoh kasus seperti gambar di bawah ini:
Versi SAP yang kami gunakan adalah SAP2000 Student Version 7.4.0, gratis, jadi tidak ada beban moral untuk digunakan dan disebarluaskan. 🙂
Model SAP2000 dari balok di atas adalah seperti gambar di bawah. (klik untuk memperbesar)
Untuk menggambar model tersebut dengan cepat, bisa dengan menggunakan cara:
Selanjutnya balok 1 (kanan) dan balok 2 (kiri) di-divide, dengan menggunakan menu Edit → Divide Frames, masing-masing menjadi elemen sepanjang 1 m.
nb : tujuan dari divide ini adalah sebagai kontrol lendutan. SAP2000 Student Version tidak bisa memberikan output nilai lendutan di sepanjang balok, walaupun dalam display bisa diperlihatkan bentuk lendutannya. Oleh karena itu, balok harus di-divide agar titik-titik ujung segmen bisa ditampilkan nilai lendutannya.
SAP versi terbaru (saya lupa mulai versi berapa), sudah bisa menampilkan besarnya lendutan di sepanjang balok, jadi tidak perlu di divide.
Cara Divide:
Hal-hal lain yang perlu dicek antara lain:
Lakukan analisis… RUN!
Setelah Run, cek dulu apakah tidak ada yang aneh dengan hasilnya. Bisa dengan cara mengecek defleksi, atau mengecek diagram gaya dalam, apakah sesuai dengan yang diharapkan.
DESAIN
Jika semuanya oke, kita lanjutkan dengan desain.
Yang harus diperhatikan antara lain:
Sebelum mengintip hasil desain, sebaiknya ubah dulu satuan yang aktif menjadi N-mm. Soalnya luas tulangan lebih enak dibaca jika menggunakan satuan mm. (Ada juga yang menggunakan cm, itu tergantung selera dan kebiasaan)
A. Desain Tulangan Balok B1 (Kiri)
Tulangan Lapangan (tengah bentang)
Tulangan Tumpuan Kanan
Tulangan Tumpuan Kiri
Karena di tumpuan kiri tidak ada momen lentur, pakai saja tulangan minimum, 2D19 untuk tulangan bawah dan tulangan atas (As = 566 mm2).
B. Tulangan Balok B2 (Kanan)
Caranya sama dengan balok 1. Cari segmen yang mempuyai momen lentur positif maksimum.
Pada gambar di atas, momen ultimatenya adalah $latex M_u = 18.74 \text{ kNm} &s=-2 $ sehingga, $latex \dfrac{M_u}{bd^2} = 0.41 \text{ kNm} &s=-2 $
Diperoleh $latex \rho = 0.0013 &s=-2 $,
Atau $latex A_s = 0.0013 \times 300 \times 390 = 152 \text{ mm}^2 &s=-2 $
PENTING!!
Nah, di sini perlu hati-hati. Perhatikan minimum rebarnya. Di situ tertulis 202.693. Sementara pada balok 1 (kiri), minimum rebarnya adalah 403.343, padahal ukuran penampangnya sama, mutu beton dan tulangannya juga sama, mengapa minimum rebarnya berbeda?
Coba kita cek tulangan minimum sebenarnya dari balok tersebut.
$latex A_{smin} = \dfrac{1.4}{f_y} bd = \dfrac{1.4}{400} \times 300 \times 390 = 409.5 \text{mm}^2 &s=-2 $
Ternyata angka 403.343 itulah minimum rebar yang sebenarnya. Lalu, angka 202.693 itu darimana?
Pada butir 10.5.3 ACI-318-02, di situ disebutkan bahwa nilai minimum di atas (yang 403.343 itu) boleh tidak digunakan, asalkan tulangan yang dibutuhkan paling tidak sepertiga lebih banyak daripada yang diperlukan dari analisis.
Nah, dari analisis, kita kan perlu 152 mm2. Jika kita tambah sepertiganya, maka menjadi 152 + 50.7 = 202.7 !! Itulah tulangan minimum yang dihitung oleh SAP2000.
TAPI!!! TULANGAN MINIMUM INI TIDAK BOLEH DIGUNAKAN UNTUK BALOK BERUKURAN RELATIF KECIL!
Di bagian commentary ACI-318 tersebut, disebutkan bahwa ketentuan di atas (butir 10.5.3), hanya digunakan untuk balok yang berukuran besar dan masif. Di SNI Beton 2002 dengan jelas menuliskan hal ini (pasal 10.5.3).
Sementara balok yang digunakan di atas (300Ă—450) termasuk balok kecil. Jadi, tulangan minimumnya harusnya 403.343 mm2. Jadi, kita bisa gunakan 2D19 untuk tulangan atas dan bawah balok 2 (kanan).
SUMMARY
Jadi, tabel balok sementara adalah sbb:
Nah, dari sini kita bisa jawab pertanyaan di atas, kenapa tidak menggunakan 4D22 pada tengah bentang balok B1? Jawabannya adalah, untuk memudahkan pelaksanaan, karena di lokasi yang lain (tumpuan balok B1 dan sepanjang balok B2 semuanya menggunakan D19). Untuk konstruksi sederhana yang mudah diawasi, penggunaan diameter yang bervariasi tidak jadi masalah. Tapi untuk skala yang lebih besar, hal seperti ini biasanya dihindari, untuk memudahkan pelaksanaan dan pengawasan. Bisa dibayangkan misalnya pada satu lantai terdapat beberapa balok yang menggunakan banyak variasi ukuran tulangan. Bisa-bisa tukangnya kebingungan dan salah pasang tulangan. 🙂
Catatan:
Di beberapa gambar detail penulangan output SAP2000 di atas, ada detail yang kami tandai dengan tanda silang (cross) merah! Yaitu di bagian Special Moment.
Bagian Special Moment HANYA digunakan untuk pemodelan struktur pemikul GEMPA tipe SRPMK (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus). Jadi, kalau hanya balok sederhana, balok banyak tumpuan, balok yang tidak memikul gempa, bagian Special Moment ini tidak perlu diperhatikan.
Angka Special Moment ini bisa dihilangkan dengan cara seperti gambar di bawah.
Bagaimana sebenarnya penggunaan Special Moment di atas? Insya Allah dibahas di lain kesempatan. 🙂
Sekali lagi, pesan sponsor… “hati-hati dengan tulangan minimum hasil output SAP2000, dan juga software yang lain.”. Kami belum mengecek SAP2000 versi terbaru, tapi metode yang mereka gunakan memang ada dasarnya (ACI-318), cuma penerapannya tidak sesuai.
SAP2000 Student Version bisa didownload di sini.
bersambung[]
Desain sengkang (geser) dan kontrol lendutan dibahas di bagian kedua.
Kali ini kita coba iseng bikin kuis dengan tema beton bertulang. Kuis beton bertulang ini…
Buat pengguna software buatan CSI (Computer & Strcuture Inc) khususnya SAP2000, kadang agak "kecewa" sewaktu…
Tips Karir Agar Cepat Dapat Kerja dan Terapkan Ilmu! Halo, fresh graduates teknik sipil! 🎓…
Membuat denah struktur dari gambar denah arsitektur menggunakan model AI bukan hal mustahil, bahkan teknologi…
SAP2000 versi 25 sebenarnya sudah rilis sejak 2023 yang lalu, dan hingga saat ini sudah…
Calcpad adalah salah satu aplikasi online yang berisi spreadsheet atau catatan kalkulasi engineering untuk beberapa…
View Comments
gan boleh minta cp'nya??
GEN TOLONG SHERE JUGA DON TUTORIAL SAP2000 MULAI DARI NOL HINGGA SEMUA FIX... BANGUNAN KECIL PUN JADI ....
TOLONG YA GEN...
ORG BARU UNTUK SAP.. BERHARAP PENCERAHAN DARI PARA SENIOR
Sebenarnya sudah ada beberapa di situs tetangga. Tnanti kita usahakan juga lah kalau memang banyak peminatnya. :)
sangat berguna! namun saya masih penasaran, setelah ini, analysis properties modification factor itu tetap 1 atau dirubah?
juga setelah perhitungan kebutuhan tulangan.. bagaimana memasukan/input tulangan yang kita rencanakan di program sap ini?
sekian terima kasih, mohon reply nya pak..
gan yang desain sengkang sama kontrol lendutan dong :)
min, mau tanya ,,ada rumus menentukan dimensi kolom dan balok nggak ?
Aloha ...... Mas
aq hitung balok dengan sap2000 v.14,namun pada langkah analyze tdk muncul hasilnya kenapa yaa mohon petunjuk terima kasih
Mas admin, rumusnya ko tidak kelihatan ada tulisan "formula does not parse" diatas..?
Thanx alot , article very good & brmafaat , semoga sukses buat anda
makasih tutorial ya gan,,,,,
saat ya blajar sap2000..
keren gan.. sangat tercerahkan..