Categories: Struktur Baja

Spreadsheet Desain Struktur Baja sesuai SNI-Baja

Standar Nasional Indonesia

SNI 03-1729-2002 adalah standar perencanaan untuk struktur baja, judul lengkapnya adalah “Tata Cara Perencanaan Bangunan Baja Untuk Gedung” terbitan
Departemen Pekerjaan Umum
dan
Badan Standar Nasional. Standar ini dalam “kehidupan sehari-hari” biasa dinamakan

SNI-Baja, atau lebih lengkap sedikit SNI-Baja-2002. Yaa.. soalnya beberapa perencana kadang masih menggunakan SNI-Baja versi lama, juragan sendiri lupa tahun berapa.Oiya, kalo searching di internet pake keyword “SNI perencanaan baja” hasilnya adalah sebagian besar menyediakan versi digital dari SNI-Baja ini, umumnya sih dalam bentuk pe-de-ef. Nah.. kali ini juragan agak-agak keluar jalur dikit lah. Juragan nggak mau “melayani mentah-mentah”. Juragan mau bagi-bagi sedikit karya sederhana juragan dalam mengaplikasikan SNI-Baja tersebut.

Spreadsheet ini dibuat di MS Excel 2003, dan harusnya nggak ada masalah ketika dibuka di MS Excel versi 2007 atau yang lebih baru. Emang yang paling baru versi berapa ya? Duh, nggak sempat ngikutin perkembangan Mikroskop Opis. Anyway,.. isi dari spreadsheet ini adalah pengecekan atau perhitungan kapasitas momen lentur dan aksial tekan dari sebuah profil baja. Saat ini juragan baru membuat untuk profil WF dulu. Spreadsheet ini masih dalam tahap pengembangan, jadi mohon dimaklumi.

Preview speradsheet desain baja

Sedikit pengantar teori tentang desain baja terhadap momen lentur, hal yang paling dihindari pada sebuah elemen lentur (baca: balok) dari baja adalah keruntuhan karena Tekuk Torsi Lateral. (wuih…) Juragan yakin istilah ini sudah familiar sejak di bangku kuliah kan? Tekuk Torsi Lateral (TTL) terjadi pada kondisi berikut:

  • Momen utama dipikul oleh sumbu utama (sumbu kuat). Soalnya ada juga momen utama justru dipikul oleh sumbu lemah, seperti dalam kasus balok tidur. Jarang ditemui tapi tidak mustahil terjadi. Mudah-mudahan udah kebayang. Jadi, TTL cenderung terjadi pada balok berdiri, sementara pada balok tidur tidak akan terjadi TTL.
  • Jarak tumpuan cukup jauh, atau bentang bebasnya cukup panjang. Bentang bebas itu maksudnya bentang yang nggak ada sokongan di tengahnya.
  • Kelangsingan penampang. Penampang langsing cenderung gampang terserang TTL dibandingkan penampang gemuk.

Bagaimana sebenarnya wujud dan rupa TTL itu? Kalau istilah “defleksi balok” atau lendutan balok yang sering kita dengar pada umumnya mengacu kepada “translasi Of ke arah bawah (gravitasi)”, secara balok kan dominan menahan beban gravitasi. Kalo TTL yang terjadi bukan hanya translasi ke bawah, tapi juga disertai puntiran (twist) yaitu rotasi terhadap sumbu penampang, dan kadang ada sedikit translasi ke samping (lateral). Luar biasa berbahaya. Yaa.. biar jelas, juragan bikin sedikit ilustrasi seperti sketsa di bawah.

rangka sederhana

Lumayan hancur juga ya gambarnya? Mohon maklum… ? Garis putus-putus berwarna merah itulah kondisi TTL yang juragan maksud. Wah, mungkin nggak jelas ya? Kalo dilihat dari sisi potongan penampang, kira-kira seperti ini bentuknya.

tekuk torsi lateral

Mudah-mudahan sudah terbayang.

Lantas…apa yang harus dilakukan? Salah satu solusinya adalah dengan memasang sokongan lateral, atau istilahnya kerennya “lateral support”. Lateral support bisa mencegah terjadinya TTL. Di dalam SNI-Baja (dan juga AISC), ada batasan yang mengindikasikan apakah terjadi TTL atau tidak, yaitu batasan terhadap jarak antar sokongan lateral, disimbolkan . Sementara batasannya ada 2, yaitu , dan .

  1. Jika , maka balok tersebut termasuk bentang pendek dimana penampang akan mencapai momen maksimum dalam kondisi leleh plastis sempurna (tanpa mengalami TTL).
  2. Jika , maka balok termasuk bentang menengah dimana penampang akan mengalami leleh pada saat mencapai momen ultimate, tapi juga terjadi TTL.
  3. Sementara itu, jika panjang , maka balok termasuk bentang panjang, yaitu balok akan mengalami TTL tanpa leleh terlebih dahulu.
balok anak sebagai lateral support

Pada gambar di atas, balok anak bisa berfungsi sebagai lateral support, karena bisa mencegah terjadinya puntiran. Sehingga panjang menjadi setengah dari panjang bentang keseluruhan. ini harus dibandingkan lagi dengan dan .

Demikian dulu teorinya. Itu baru teori tentang desain terhadap momen lentur. Untuk desain terhadap beban aksial insya Allah menyusul. Langsung saja kalau mau download spreadsheetnya, silahkan pilih link di bawah. Juragan juga sediakan pdf SNI-Baja nya sekalian deh… ?

BajaASC-SNI.xlsx at Google Drive (open in new window)

Kalau mengalami masalah dalam mendowload, silahkan tulis komentar di bawah dan mohon tuliskan alamat emailnya. ? Trims.[]

juragan

View Comments

Share
Published by
juragan

Recent Posts

Kuis Beton Bertulang

Kali ini kita coba iseng bikin kuis dengan tema beton bertulang. Kuis beton bertulang ini…

2 months ago

Material SAP2000 Untuk Indonesia Ternyata Udah Ada

Buat pengguna software buatan CSI (Computer & Strcuture Inc) khususnya SAP2000, kadang agak "kecewa" sewaktu…

3 months ago

Karir Di Teknik Sipil, Gimana Mulainya?

Tips Karir Agar Cepat Dapat Kerja dan Terapkan Ilmu! Halo, fresh graduates teknik sipil! 🎓…

3 months ago

Membuat Denah Struktur Dari Denah Arsitektur Menggunakan Model AI? Bisa Dong!

Membuat denah struktur dari gambar denah arsitektur menggunakan model AI bukan hal mustahil, bahkan teknologi…

3 months ago

SAP2000 versi 25.3.0, Apa Yang Baru Ya?

SAP2000 versi 25 sebenarnya sudah rilis sejak 2023 yang lalu, dan hingga saat ini sudah…

5 months ago

Calcpad – Aplikasi Spreadsheet Online Yang Ringan Untuk Engineering

Calcpad adalah salah satu aplikasi online yang berisi spreadsheet atau catatan kalkulasi engineering untuk beberapa…

5 months ago