Struktur Beton

Desain Balok Beton Bertulang (5)

Nah, bagian terakhir dari serial desain balok beton ini adalah bagian yang penting namun kadang diabaikan, yaitu kontrol lendutan dan retak. Setelah ini baru kita lihat contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari. 🙂

Beton punya sifat susut dan rangkak. Susut adalah pemendekan beton selama proses pengerasan dan pengeringan pada temperatur konstan. Sementara rangkak terjadi pada beton yang dibebani secara tetap dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu pada balok beton dikenal istilah short-term (immediate) deflection dan long-term deflection.

Kontrol Lendutan Balok Pada SNI 03-2847-2002

Kita tau kalau lendutan itu adalah fungsi dari kekakuan yaitu perkalian antara modulus elastisitas beton $ E_c $ dengan inersia penampang $I $, lebih populer dengan istilah $ EI $. Ternyata eh ternyata… lendutan itu harus dibatasi, karena itu menyangkut masalah kenyamanan. SNI-Beton-2002 kali ini dengan tegas membuat butir tersendiri, yaitu butir 9.5 tentang Kontrol Terhadap Lendutan.

Pada butir 9.5(2), dikatakan bahwa jika lendutan harus dihitung, maka lendutan yang terjadi seketika (immediate deflection) dihitung dengan metode atau formula standar untuk lendutan elastis, dengan memperhitungkan pengaruh retak dan tulangan terhadap kekakuan struktur.

Pengaruh Retak dan Tulangan Terhadap Kekakuan Struktur.

Balok beton bisa retak ketika menahan momen lentur. Sewaktu serat bawah tertarik (momen positif), beton sebenarnya bisa menahan tegangan tarik tersebut, tetapi seperti kita ketahui bahwa kuat tarik beton sangat kecil.

SNI-Beton-2002 membatasi untuk beton normal, kekuatan beton dalam menahan tarik akibat lentur adalah $f_r = 0.7 \sqrt{f’_c} $. $f_r $ ini biasa dikenal dengan tegangan retak.

Sementara momen lentur yang dapat menyebabkan terjadinya retak ini adalah
$M_{cr} = \dfrac{f_r I_g}{y_t} $
$ I_g $ adalah momen inersia penampang utuh, termasuk lebar efektif sayap pada balok T atau L.
$y_t $ adalah jarak dari garis netral penampang ke serat bawah penampang beton.

Jika momen lentur yang terjadi kurang dari $M_{cr} $, maka penampang tidak retak, sebaliknya jika lebih dari $M_{cr} $ maka penampang akan retak.

Memangnya Kenapa Kalau Balok Retak?

Ketika balok retak, penampang menjadi tidak utuh lagi. Balok yang semula ukurannya 300×500 misalnya, menjadi tidak efektif lagi, yaaa.. mungkin tinggi balok yang masih utuh (tidak retak) hanya sekitar 300 atau 250 mm.

Oleh karena itu, momen inersia yang dipakai bukan lagi $bh^3/12 $, melainkan lebih kecil lagi. Jika momen inersianya menjadi lebih kecil, lendutannya tentu bertambah besar. Itulah sebabnya faktor keretakan penampang balok ini menjadi hal yang sangat penting.

Bagaimana Menganalisis Penampang Retak?
Metode yang digunakan adalah metode transformasi. (wuih.. mirip-mirip Transformers gitu ya?). Yaaa.. mirip-mirip lah. Tapi yang ini bukan robot yang berubah menjadi mobil, pesawat, dll. Tapi balok beton yang berubah menjadi robot. (!?) Yang ditransformasi adalah baja menjadi beton. Keren kan?
Kenapa harus ditarnsformasi?
Yaaa… untuk mempermudah perhitungan. Kan seperti kata pepatah.. kalo bisa dipermudah kenapa harus dipersulit? Gitu aja kok repot..! 😀

Sewaktu terjadi momen lentur (positif), serat bawah balok kan mengalami tarik dan retak. Ketika retak, tegangan tarik itu dipikul seluruhnya oleh tulangan baja. Untuk menghitung lendutan, butuh momen inersia penampang. Jika penampang tidak homogen, susah ngitung momen inersianya. Makanya tulangan bajanya perlu ditransformasikan menjadi beton.
$F_s = A_s \cdot f_s \ F_s = A_s \cdot (E_s \cdot \epsilon) $
Ada sebuah faktor yang dinamakan dengan rasio modular, yaitu perbandingan antara modulus elastisitas baja terhadap modulus elastisitas beton.
$ n = E_S/E_c $
Sehingga,
$ F_s = A_s \cdot n \cdot E_c \cdot \epsilon $
$nA_s $ inilah luas beton yang ditransformasikan dari luas tulangan baja.

Menghitung Momen Inersia Transformasi Penampang Retak

Prosedurnya :

  1. Hitung lokasi garis netral $c $ terhadap serat atas, dengan persamaan:
    $c = \dfrac{A_{gc} \cdot y_c + A’_s \cdot y_s }{A_{gc} + A_s} $
    $A_{gc} = b \cdot c $
    $y_c = c/2 $
    $A’_s = n \cdot A_s $, $A’_s $ adalah luas penampang transformasi dari tulangan baja, $A_s $
    $y_s = d $
  2. Dari persamaan tersebut, diperoleh persamaan kuadrat
    $bc^2 + 2nA_sc – 2nA_sd = 0 $ ,
    sehingga nilai $c $ bisa dihitung.
  3. Hitung momen inersia retak, sebagai berikut:
    $I_{retak} = I_{c0} + A_{gc} \cdot {y_c}^2 + nA_s \cdot {y_s}^2 $

Momen Inersia Efektif $I_{eff} $

$I_{retak} $ yang dihitung diatas belum boleh digunakan buat menghitung lendutan saat retak. Parameter $EI $ harus menggunakan $I_{eff} $ seperti yang sudah disebutkan di SNI-Beton-2002.

Bagaimana menghitung $I_{eff} $ ?

  1. $I_{eff} = I_{cr} + (I_g – I_{cr}) \big( \dfrac{M_{cr}}{M_a} \big)^3 $
  2. $M_a $, adalah momen layan, momen service atau momen kerja (bukan ultimate)
    $M_a = M_{DL} + M_{LL} $
  3. $I_{eff} $ tidak boleh lebih besar daripada $I_g $.

Selesai…
fiuh.. buru-buru sih.. kejar tayang.. makanya agak-agak bijimanaa gitu.

next : langsung contoh kasus lah… biar puas..puas.. puaasss..

admin

View Comments

  • Pak rencana saya mau bikin mushola ukr 8x8 mtr tanpa tiang penyangga.berapa ukrn kolom dan balok dan ukr slopnya. Mohon pencerahan trims.

  • saya mau tanya, untuk balok gantung tepian void bentang 7m, besi diameter berapa yg hrs saya pakai, dan isi berapa, berapa ukuran balok gantungnya
    cataan; tebal lantai 15cm
    kolom struktur saya sudah menggunakan besi 12 isi 8
    dimensi kolom 15cm x 40cm

  • salam kenal pak,,,,,,,,,,,,,, saya minta bahan ajar tentang lendutan, untuk referensi tugas,,, mkasi sblmnya....

  • Salam kenal bos

    mo tanya sy sedang buat mushola di kampung ada rencana utk ngedak, dengan lebar bangunan 6 m & panjang 16 m. dengan lebar antara kolom 6 meter gimana baiknya utk baloknya tanpa ada kolom ditengahnya, maaf sy awam dgn masalah ini. terima kasih bos

  • Salam kenal pak, saya mau tanya penyambungan pelat strip tambahan ke balok betonnya bagaimana metodenya pak? Trus bisa ngak pelat bajanya dibuat selebar sisi bawah beton, sehingga plat stripnya dipakai yang lebih tebal, gimana cara perhitungannya pak? terima kasih banyak pak, mohon sarannya...

  • LAM KENAL
    Saya masih awam sekali tentang ini
    tp saya mau tanya ." apa yg dimaksud dengan dan apa fungsi atau akibat dari tegangan (normal, geser, dsb), momen (inersia, lentur, dsb) dan gaya ???
    terima kasih

  • SALAM KENAL Pak...
    Saya saat ini sedang membangun rumah. Tapi ada terjadi human error.
    Yaitu pada pemasangan tiang kaso untuk balok gantung dan lantai dak, jaraknya agak besar, sekitar 70 cm. Jadi ketika pengecoran dilakukan tiang kaso bengkok, karna tdk bisa menahan beban cor basah. Sehingga terjadi lendutan pada salah satu balok gantung. sekitar 10cm ditengah-tengah balok. Yg jadi permasalahannya adalah, apakah aman saya utk meneruskan bangunan tsb? kalau tdk, apakah dng memasang kontruksi baja dibawah lendutan sdh menjadi aman? dan memakai baja WF atau WH ukuran berapa yg bisa membantu balok yg lendut tsb. dan bagaimana pola pemasangannya
    NB:
    * Lendutan terjadi pada saat basah.
    * Di lantai dak yg lendut akan dipasang dinding
    * Dimensi balok setelah dicor 25 x 45cm (cicin 20x40cm)
    * Menggunakan besi ulir 16mm 4 batang, kromo besi polos 19mm 2 batang atas bawah, besi extra 4 batang 14mm ulir, cicin 5mm jarak 10cm
    Mohon pencerahanya, karna saya benar2 mengharapkan penjelasan bapak. TERIMAKASIH sebelumnya

    • pak Ichsan, apakah lendutan juga terjadi pada permukaan atas beton? Perkiraan saya, lendutan terjadi pada saat cor basah, artinya permukaan di atas lantai tetap datar. Yang kedua, apakah besi tulangannya ikut melendut? Perkiraan saya, kalau memang melendutnya itu akibat kaso yg tidak kuat menahan cor basah, harusnya tulangannya ngga melendut, tetap terpasang di posisinya.
      Kalau memang seperti itu yg terjadi, bapak cukup membobok saja bagian bawah balok yg melendut, kalo memang bapak terganggu dengan bentuk itu. Secara struktural balok itu masih kuat (selama tulangan masih pada posisinya)

      Kalau tulangannya ikut melendut ke bawah, dan permukaan atas lantai tetap datar, itu juga masih kuat, artinya bapak memperoleh balok yg ukurannya 10cm lebih tinggi pada bagian tengah bentang. Secara struktural itu juga masih kuat.

      Tapi, kalau lendutan itu diikuti oleh lendutan di permukaan lantai, artinya permukaan atas lantai juga melendut, bapak tentu memerlukan tambahan plesteran/finising agar lantai menjadi rata. Tebal finising 10cm itu cukup berat dan bisa saja balok bapak tidak kuat. Kalau memang butuh perkuatan, balok baja bisa digunakan. Bapak bisa menggunakan profil UNP yang ditempelkan ke sisi samping balok beton, dan disambung ke balok beton dengan anchor bolts + epoxy tiap jarak 30-50 cm.

Share
Published by
admin

Recent Posts

Kuis Beton Bertulang

Kali ini kita coba iseng bikin kuis dengan tema beton bertulang. Kuis beton bertulang ini…

2 months ago

Material SAP2000 Untuk Indonesia Ternyata Udah Ada

Buat pengguna software buatan CSI (Computer & Strcuture Inc) khususnya SAP2000, kadang agak "kecewa" sewaktu…

3 months ago

Karir Di Teknik Sipil, Gimana Mulainya?

Tips Karir Agar Cepat Dapat Kerja dan Terapkan Ilmu! Halo, fresh graduates teknik sipil! 🎓…

3 months ago

Membuat Denah Struktur Dari Denah Arsitektur Menggunakan Model AI? Bisa Dong!

Membuat denah struktur dari gambar denah arsitektur menggunakan model AI bukan hal mustahil, bahkan teknologi…

3 months ago

SAP2000 versi 25.3.0, Apa Yang Baru Ya?

SAP2000 versi 25 sebenarnya sudah rilis sejak 2023 yang lalu, dan hingga saat ini sudah…

5 months ago

Calcpad – Aplikasi Spreadsheet Online Yang Ringan Untuk Engineering

Calcpad adalah salah satu aplikasi online yang berisi spreadsheet atau catatan kalkulasi engineering untuk beberapa…

5 months ago