Skip to content

Mengoptimalkan Kinerja ETABS

Post date:
Author:
Tags:
Number of comments: 20 comments

etabs_01 ETABS adalah salah satu applikasi yang sangat populer di dunia teknik sipil. Software buatan CSI Berkeley ini memang sangat powerful dalam melakukan pemodelan struktur, analisis, dan desain. Kebanyakan para perencana high rise building menjadikan ETABS sebagai pilihan pertama dan utama dalam melakukan analisis dinamik, karena memang analisis dinamik ini agak-agak butuh waktu dan keringat yang berlebihan jika dicoba dihitung secara manual. Analisis dinamik nggak sesederhana analisis statik yang cukup mengandalkan konsep kesetimbangan gaya saja.

Hmm… sebagai software yang tangguh, ETABS tentunya butuh resource yang mendukung. Paling tidak ada tiga komponen perangkat komputer yang ngaruh terhadap performa ETABS, yaitu : kecepatan processor, kapasitas memori (RAM), dan besarnya memori kartu grafis (VGA card). Dua yang pertama berguna untuk memaksimalkan kinerja pada saat proses analisis (run) berlangsung, dan juga ketika memuat (loading) data baik itu ketika loading database maupun loading hasil analisis (output). Sementara VGA card sendiri yaa tentu saja buat memaksimalkan tampilan grafis yang muncul.

Kalau kita sedang menggunakan ETABS, tentu hal yang paling sering dilakukan oleh ETABS adalah refresh drawing atau redraw. Sejak memulai menjalankan program ETABS sampai aplikasi tersebut ditutup, ETABS harus melakukan redraw secara otomatis setiap kali user selesai melakukan perintah-perintah tertentu, misalnya, setelah membuat elemen (kolom, balok, pelat), setelah assigning apa saja (section, load, dll), mengubah tampilan (plan, elevation, 3D), menampilkan informasi seperti label, section, end-releases, dsb.

Intinya, VGA card-lah yang paling banyak (baca: paling sering) bekerja sewaktu ETABS dijalankan. Memang sih, dalam kenyataannya di antara pengguna ETABS, yang selalu diperhatikan adalah kecepatan prosessor dan besarnya memori (RAM), soalnya mereka berorientasi pada hasil (output). Kecepatan running (calculating) adalah satu-satunya indikator cepat-tidaknya ETABS dalam beroperasi. Dan memang pada saat nge-run ETABS, seluruh dunia seakan berhenti berputar, biarkan ETABS selesai dulu :D. Padahal, tugas ETABS bukan hanya running, tapi juga menampilkan output. Kami  sendiri sering mengalami proses running yang nggak lama-lama amat, tapi waktu mau menampilkan outpunya, ETABS harus bekerja keras untuk redraw setiap kali dibutuhkan.

Nah, berbekal pengalaman tersebut, kami mau berbagi tips untuk memaksimalkan kinerja ETABS dalam hal melakukan redraw. Bagi yang sudah sering mengutak-atik ETABS, tentu sudah tahu fitur dan fasilitas ini.

  1. Untuk model yang sederhana, misalnya bentuk persegi, layout kolom yang teratur dan jumlah lantai yang tidak terlalu banyak, lebih baik gunakan satu window aktif saja daripada dua window seperti default.

    Penggunaan satu jendela pada ETABS
    Penggunaan satu jendela pada ETABS
  2. Non aktifkan Enhanced Graphics dengan cara klik menu Option -> Enhanced Graphics… dan hilangkan tanda centang pada “Use Enhanced Graphics”. Memang tampilannya akan terkesan “kolot”, tapi sebagai engineer yang tokcer, harusnya kita bisa memperoleh info yang sebanyak-banyaknya dari sebuah tampilan seadanya.
    Menu Option -> Enhanced Graphics
    Menu Option -> Enhanced Graphics

    Non-aktifkan pilihan Enhanced Graphics
    Non-aktifkan pilihan Enhanced Graphics
  3. Klik menu View -> Set Building View Options… Pada kolom Object Present in View, non aktifkan beberapa item yang tidak diperlukan, meskipun obyek tersebut tidak ada di dalam model. Misalnya walaupun model struktur kita tidak mempunyai obyek wall, sebaiknya bagian Wall (Area) tidak perlu dicentang. Ini akan mempermudah ETABS dalam menampilkan model struktur.
    Menu View->Set Building View Options
    Menu View->Set Building View Options

    Centang seperlunya
    Centang seperlunya
  4. Kadang ketika ingin melihat hasil berupa diagram gaya dalam, diagram gaya dalam tersebut biasanya ditampilkan pada seluruh komponen struktur, padahal mungkin kita hanya ingin melihat gaya dalam pada elemen tertentu saja. Untuk mengatasi ini, kita dapat membatasi elemen yang akan ditampilkan, bisa melalui Set Building View Element, atau Set View Limit, atau dengan View Selection Only. Semuanya ada pada menu View.
    Kolom yang di-highlight agak susah untuk ditinjau.
    Kolom yang di-highlight agak susah untuk ditinjau.

    Dengan View Selected Items, informasi jadi lebih jelas
    Dengan View Selected Items, informasi jadi lebih jelas
  5. Sebaiknya non-aktifkan dulu untuk sementara program-program lain yang membutuhkan resource yang tinggi, khususnya resource dari VGA card seperti misalnya program pengolah gambar grafis (CAD), software multimedia khususnya video, animasi, atau yang butuh proses render, dll.

Sementara untuk mempercepat proses running, kita bisa menonaktifkan pilihan-pilihan yang tidak perlu dilakukan pada saat running. Misalnya, jika model struktur kita cukup sederhana dan tidak membutuhkan analisis dinamik, matikan saja pilihan-pilihan yang berhubungan dengan analisis dinamik misalnya:

  1. Pilihan untuk menghitung titik pusat kekakuan.

    Menu untuk menonaktifkan perhitungan pusat kekakuan
    Menu untuk menonaktifkan perhitungan pusat kekakuan
  2. Pilihan pada menu Analyze -> Set Analysis Options…
    Jika tidak diperlukan, tidak usah dicentang
    Jika tidak diperlukan, tidak usah dicentang

Catatan tambahan : Tips ini bisa juga dicoba di software analisis struktur yang lain seperti SAP2000, SAFE, dkk. Silahkan diutak-atik tools atau options dan cari bagian khusus mengatur tentang tampilan grafis. Ada juga beberapa software yang tidak melakukan redraw secara otomatis. Setiap kali melakukan suatu perintah misalnya menghapus sebuah member, member tersebut bisa tidak langsung hilang dari display sebelum user melakukan redraw secara manual.

Oo..iya. Tips di atas baru akan terasa jika komputer yang digunakan mempunyai spesifikasi pas-pasan. 🙂 Tapi kalo pake komputer yang sering digunakan untuk main game kelas grafis tinggi, lebih baik maksimalkan juga fitur-fitur yang disediakan oleh ETABS. 🙂

Akhir kata, selamat mencoba dan…

Semoga bermanfaat.[]

Comments

  • tolong tanya pak, apakah ada software yg bisa membaca output dari etabs u/ menggambar gambar penulangan beton dg memakai autocad?

    • Kalo software komersial sepertinya belum ada, tapi biasanya ada yang mengembangkan sendiri tools, entah itu menggunakan script, macro, atau bahasa pemrograman lainnya.

      Kalau pak anton berminat, kami bisa buatkan. 🙂

      Silahkan hubungi email kami

  • […] ETABS adalah salah satu applikasi yang sangat populer di dunia teknik sipil. Software buatan CSI Berkeley ini memang sangat powerful dalam melakukan pemodelan struktur, analisis, dan desain. Kebanyakan para perencana high rise building menjadikan ETABS sebagai pilihan pertama dan utama dalam melakukan analisis dinamik, karena memang analisis dinamik ini agak-agak butuh waktu dan keringat yang berlebihan jika dicoba dihitung secara manual. Analisis dinamik nggak sesederhana analisis statik yang cukup mengandalkan konsep kesetimbangan gaya saja. Sumber […]

  • gan… mau tanya sedikit, dalam memakai ETAB saya sering terjadi pada setalah dilakukan running hasil out put reaksi axsial malah terbesar malah berada pada kolom yang berada di pinggir bukan di kolom tengah model. kesalahnya ada dimana, yah gan?

  • Dear Pak,

    Saya punya ETABS V9.70 portabel hasil download freeware. tetapi hasil runing tulangan baloknya kok lebih kecil 10 x atau 1/10 bila dihitung manual. Apa mungkin programnya rusak atu bagaimana, atau punya solusi download ETABS V.9.50 ada gak pak, Mohon bantuanya kirim via email ke saya di goeswriting@gmail.com

    Trimakasih

    Agus

  • gan..ada contoh perhitungan manual rangka kuda kuda kayu tidak??, kalau diaplikasikan ke sap2000 ada tidak??
    trims

  • @teguh,
    Sebaiknya verifikasi manual dilakukan dengan menggunakan standard yang sama dengan yang digunakan oleh SAP2000. Kalau dia pakai AISC-LRFD, maka sebaiknya hitungan manualnya juga based on standard yang sama.

    Kemudian, ambil parameter-parameter kuda-kuda yang akan dicek. Properti material dan parameter penampang. Trus, cek detail perhitungan desain dari SAP2000.

    Berapa panjang bentang efektif yang SAP2000 ambil? Apakah dari tumpuan ke tumpuan? Atau dari tumpuan ke bubungan (sudut atas atap)?.

    Biasanya, untuk kuda-kuda, yang membuat hasil desain SAP2000 tidak oke adalah bagian kombinasi beban lentur dan aksial (dan geser jika memang besar gesernya). Jika anda memodelkan 3D, bisa lebih parah, karena momen lentur arah sumbu lemah yang sebenarnya bisa diabaikan ternyata ikut dimasukkan ke dalam perhitungan kombinasi beban.

    Kalau pada kuda-kuda tersebut ada gaya dalam berupa tekan, SAP2000 akan mengecek kuat tekan kuda-kuda tersebut seperti halnya sebuah kolom. Bisa dibayangkan kalau kuda-kuda sepanjang 10m, dihitung sebagai kolom, tentu sangat langsing bukan? Tentu saja kapasitas tekannya akan berkurang sangaaat besar.

    Kami belum sempat ngecek SAP2000, tapi menurut penerawangan kami (?!?), setidaknya ada beberapa hal yang perlu dicek lagi dari hasil desain SAP2000:
    1. Panjang efektif bentang
    2. Panjang pengaku lateral (purlin atau gording kadang bisa berfungsi sebagai pengaku lateral)
    3. Koefisien-koefisien tertentu seperti faktor pengali momen Cb

    Mohon maaf jika ada kekeliruan.[]

  • maaf nanya lagi ni.., knpa kalau sy menghitung kuda – kuda profil WF dg sap2000 profil tdk mampu, tapi setelah dihitung dg cara manual dg data yg sama profil trsbt mampu trhdp bbn yg dipikul?…..tqb4…

  • @ronaldy,
    Banyak tanya pangkal dari banyak tau. 🙂
    Anda rajin juga mengutak-atik ETABS.. emang hobi, doyan, atau terpaksa? 🙂

    Anyway, kalau anda baca di bagian Help (namanya juga Help, tentu fungsinya sebagai tempat mengadu..hehe), perbedaan antara diafragma rigid dan semi rigid adalah:
    1. Rigid : kekakuan lantai dianggap rigid (kaku) alias setiap titik bergerak secara bersama-sama, sehingga jika terjadi translasi lateral, jarak relatif antar titik tidak berubah.

    2. Semi rigid : Kekakuan lantai (ke arah lateral), HANYA memperhitungkan kontribusi titik-titik yang di-assign sebagai diafragma. Contoh: di lantai 1 ada 16 titik. Tapi cuma 10 yang di-assign sebagai diafragma. Jika yang dipilih adalah semi-rigid, maka kekakuan lantai hanya dihitung berdasarkan kekakuan 10 titik tersebut.

    Kalau tidak ada assign diafragma, maka by default ETABS akan menghitung kekakuan lantai tersebut berdasarkan kontribusi SEMUA titik yang ada di lantai tersebut.
    Contoh: jika kasus di atas lantainya tidak di-assign sebagai diafragma, maka kekakuan lateralnya memperhitungkan ke-16 titik yang ada di lantai tersebut.

    Kami belum coba studi kasus sih, tapi kalau ada update terbaru tentang hal ini (dari kami atau dari rekan yang lain) boleh di-share di sini.

    Karena anda lagi utak-atik ETABS, anda boleh buat sebuah model bangunan high-rise (30 lantai) berbetuk L (denahnya) biar terjadi puntir. Usahakan panjang sayap L-nya agak panjang. Kemudian coba assign diafragma dengan berbagai kondisi sbb:
    1. Assign di semua titik (rigid)
    2. Assign di semua titik (semi-rigid)
    3. Assign di daerah sayap saja (rigid)
    4. Assign di daerah sayap saja (semi rigid)

    Trus, nggak usah bandingkan gaya dalamnya, lihat displacementnya saja dulu.

    Kalau rigid, harusnya sudut siku L-nya akan tetap. Tapi jika semi-rigid besar sudutnya akan berubah (kedua sayap akan membuka atau menutup).

    cmiiw[]

  • juragan mo tanya lagi nh,”saya banyak nanya ya?hehehehe”, klo dietabs untuk memodelkan pelat lantai sebagai bagian dari struktur yg membantu struktur dalam menambhan kan kekakuannya ke arah horisontal ketika diberi beban gempa digunakan assign diagfragma ya gan,di option tersebut ada 2 pilihan rigid dan semi rigid, itu perbedaannya dimna ya gan?stelah sya coba ketika diberi beban gempa pendistribusian gaya geser ke tiap-tiap kolom pada salah satu lantainya ko berbeda ya,malahan perbedaannya jauh sekali,mohon penjelasannya juragan,trims

    • SAP2000 dan Etabs sama-sama dibuat oleh perusahaan yang sama 🙂
      Dua-duanya akurat, asalkan pemodelan strukturnya sudah benar.
      Coba aja bikin model balok sederhana (2 tumpuan) pada masing-masing program, niscaya hasilnya akan sama.
      Kalau tidak sama, berarti:
      1. ada salah satu model struktur yang kurang tepat, atau
      2. parameter default yang digunakan kedua program berbeda.

  • @alghur:
    1. kalau yang anda maksud adalah beban terdistribusi merata, anda bisa membuat pelat yang terpisah (bisa dengan cara divide, bukan mesh) khusus di area watertank, kemudian beban watertank (merata) diaplikasikan ke bagian tersebut.
    Tapi kalau beban terpusat pada pelat, anda juga bisa membagi pelat tersebut sehingga titik yang akan dibebani berada di posisi yang tepat.

    2. Pemeriksaan terhadap kapasitas pelat, bisa dengan langsung melihat diagram (kontur) momen lenturnya. Jika itu adalah bangunan eksisting dimana tidak ada data sama sekali, biasanya kita ambil kemungkinan terburuk, misalnya mutu beton diambil 20 MPa (atau kurang) dengan tulangan mutu 240 MPa, dan penampang (pelat) dianggap sudah retak, sehingga faktor reduksi momen mutlak dimasukkan ke dalam perhitungan (pemodelan struktur).

    @eko gotama:
    insya Allah… mohon doa dan dukungannya.[]

  • says:

    bosss……..
    maaf, saya agak kesulitan baca toturila etab yg ada di pasaran, maka klu bisa, kasih tutorial yg bahasanya gampang di mengeti,
    terimakasih

  • Assalamu’alaikum. Sy da bbrp pertanyaan:
    1. Bgmn mendefinisikan beban yg berada di atas pelat lantai (misal: beban watertank) dg ETABS, dimana lantainya dicor monolit?
    2. Bgmn pemeriksaan thd kapasitas pelat lantainya.. Apakah bisa dg membandingkannya dg momen yg terjadi? Dimana bangunannya adalah eksisting dan tdk ada data mengenai as builtnya. Trm ksh.

  • Salam kenal Juragan..
    salut buat semua artikel n diskusinya…sangat berguna bgi sya yg masih awam..
    o ya,mau nanya nih gan..
    untuk desain bgunan dengan Etabs yg menyertakan beban gempa, bisakah gaya gempa diasumsikan dr satu arah saja (x or y)?
    trus klo asumsi dibuat kombinasi dari arah x dan y, biasay dibuat proporsi brapa % untuk tiap arah ya?
    trims..

    • trima kasih, mas/pak catur..

      Untuk beban gempa pada ETABS, sebaiknya untuk arah X dan Y masing-masing dibuatkan load case yang berbeda. Misalnya Case EQX untuk gempa (statis) arah X dan EQY untuk arah Y.
      Sementara untuk kombinasi, bisa dilihat pada SNI-Gempa-2002, sbb:


      5.8 Arah Pembebanan Gempa

      5.8.1 Dalam perencanaan struktur gedung, arah utama pengaruh Gempa Rencana harus ditentukan sedemikian rupa, sehingga memberi pengaruh terbesar terhadap unsur-unsur subsistem dan sistem struktur gedung secara keseluruhan.
      5.8.2 Untuk mensimulasikan arah pengaruh Gempa Rencana yang sembarang terhadap struktur gedung, pengaruh pembebanan gempa dalam arah utama yang ditentukan menurut Pasal 5.8.1 harus dianggap efektif 100% dan harus dianggap terjadi bersamaan dengan pengaruh beban gempa dalam arah tegak lurus arah utama pembebanan tadi, tetapi dengan efektifitas hanya 30%

      Jadi, untuk kombinasi beban gempa setidaknya ada 8 kombinasi beban berdasarkan arah gempa yaitu:
      E(1) = EQX + 0.3EQY
      E(2) = EQX – 0.3EQY
      E(3) = -EQX + 0.3EQY
      E(4) = -EQX – 0.3EQY
      E(5) = 0.3EQX + EQY
      E(6) = 0.3EQX – EQY
      E(7) = -0.3EQX + EQY
      E(8) = -0.3EQX – EQY

      Itu baru kombinasi arah beban gempa. Sementara untuk kombinasi dengan Beban Hidup dan Beban Mati tetap harus mengacu kepada SNI Beton, SNI Baja, atau SNI Kayu.
      COMB1 = 1.2DL + 1.0LL + 1.0E
      COMB2 = 0.9DL + 1.0E

      Jika tiap E mempunyai 8 kombinasi, maka akan ada total 16 kombinasi pembebanan khusus untuk beban gempa.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *