Skip to content
Categories:

Balok Untuk Nyebrang Parit: Berdiri atau Tidur?

Post date:
Author:
Number of comments: 21 comments

Tulisan ini dikutip dari sebuah diskusi di halaman facebook DTS.

Kasusnya adalah:

Misalkan anda punya sebatang balok kayu, katakanlah ukurannya 5×10 cm. Balok itu akan digunakan untuk menyeberangi sebuah parit yang cukup lebar, kebetulan panjang balok cukup. Masalahnya, bagaimana anda akan meletakkan balok itu? Apakah pada posisi berdiri (lebar 5cm, tinggi 10cm) atau posisi tidur (lebar 10cm, tinggi 5cm)?

truss05

Komentar admin:

Hal-hal yang perlu diperhatikan:

STRENGTH alias KEKUATAN

    • Sebagai engineer sipil/struktur, yang pertama kali yang harus dicek adalah kekuatan atau STRENGTH. Dalam hal ini, kita tentu akan butuh data-data seperti: panjang/lebar parit dan besarnya beban. Dari situ bisa dihiung MOMEN LENTUR yang terjadi.
    • Balok posisi berdiri mempunyai tahanan terhadap momen lentur yang lebih besar daripada balok posisi tidur. Ini karena MODULUS PENAMPANG-nya lebih besar. (S = 1/6*b*h^2). Contoh lain, kalo anda lihat Tabel Profil Baja Gunung Garuda, untuk parameter “kekuatan” yang selalu diperhatikan adalah bagian Sx dan Sy, yaitu modulus penampang.
    • Kekuatan GESER juga harus dicek, tapi untuk posisi balok tidur dan berdiri tidak ada bedanya, karena parameter yang digunakan untuk tahanan geser adalah LUAS PENAMPANG.

STABILITAS

    1. Balok posisi berdiri, jika ditumpu begitu saja, lebih TIDAK STABIL dibandingkan dengan balok posisi tidur, karena balok posisi berdiri kalo bagian atasnya kena dorongan ke arah samping, bisa berpotensi “jatuh” membentuk posisi tidur. Kecuali kalo kedua ujungnya ditahan/dijepit sehingga tidak bisa berputar/jatuh.

LENDUTAN (dan GETARAN)

    1. Kalo lendutan, pasangannya adalah MOMEN INERSIA (1/12*b*h^3). Semakin besar momen inersia, semakin kecil lendutannya.
    2. Kalo getaran, ini mungkin level:advance. Kasusnya gini, jika kita melangkah dengan langkah yang cenderung konstan, itu artinya kita memberikan beban secara periodik kepada struktur. Yaaa… ekstrimya kali aja kita mau iseng nyebrang parit lewat jembatan sambil loncat pocong. Intinya faktor vibrasi pasti ada.

KENYAMANAN

    1. Beberapa komentar sudah menyebutkan aspek kenyamanan, itu sangat betul. Balok posisi tidur tentu lebih mudah dipijak daripada balok posisi berdiri.

 

Itu aja sih menurut kami. Untuk struktur yang lebih komplek, biasanya dicek lagi DURABILITAS (daya tahan terhadap waktu), dan biasa… UUD.. Ujung-Ujungnya Duit…

 

(cmiiw)

-semoga bermanfaat-

Comments

  • Klo berkenan mohon pencerahan gan.
    Cara buat & bentuk tutup cor selokan yg cukup kuat utk dilewati truck dump full pasir) dgn lebar selokan 50cm.
    Terima kasih sebelumnya.

  • Thanks banget atas penjelasan ilmunya..ini sangat bermanfaat bagi orang yang hendak membuat jembatan dari balok… 🙂

  • says:

    menurut saya sebaiknya balok tersebut berdiri soalnya kalau di posisi tidut tingkat kelenturannya sangat tinggi dan tingkat kenyamanan orang kurang baik …karena balok tersebut pas dengan lebar parit yang akan disebranginya..jadi untuk menahan beban tidak ada pada balok tersebut ibaratkan kalau balok itu lebih panjang dari paritnya balok mempunyai kekuatan untuk menahan 100% tpi kalau balok tersebut pas sama lebar parit kekuatannya bisa cuma 50%…tnhks

  • says:

    sepertinya lebih bagus posisi tidur kalau berdiri orang yg mau lewat susah buat seimbang,sebenarnya menurut kalian definisi lendutan itu apasih?

  • tinggal menambahkan tulangan, tetap posisi tidur, aspek keyamanan, kekuatan, keselamatan, menjadi prioritas jadi nilai ++, dengan sedikit uud… heheheh 😀

  • says:

    saya akan meletakan balok itu secara tidur
    jika, secara berdiri seseorang yang mau menyebrang dengan membawa beban yg cukup berat akan mempengaruhi kestabilanny

  • tentu saja kalau melihat kebutuhan hanya untuk pejalan kaki bisa saja tidur, tapi kalau untuk beban yang lebih berat lebih bagus posisi berdiri karna kita mendapat ketebalan yang lebih sehingga menambah kekuatan menahan beban dan momen kekakuan yang lebih

  • says:

    DENGAN MEMPERHATIKAN KENYAMANAN SAYA USULKAN DUA BALOK DITUMPUK DALAM POSISI TIDUR,,,,
    THX

  • ya tentu dalam posisi balok berdiri, untuk mendapat kekakuan yg lebih besar dari Ix nya, sehingga diperoleh lendutan yg lebih kecil dibandingkan dengan posisi tidur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *