Skip to content
Categories:

Momen Inersia Segitiga

Post date:
Author:
Number of comments: 12 comments

gambar_19527_image001Menghitung Momen Inersia Segitiga

Setelah membahas perhitungan momen inersia bentuk persegi, kali ini kita akan coba hitung sendiri momen inersia segitiga, soalnya bentuk ini juga merupakan bentuk geometri dasar yang banyak digunakan.

Khusus untuk structural engineering, bentuk penampang segitiga mungkin sangat jarang digunakan untuk dijadikan penampang elemen struktur. Bentuk trapesium sendiri bisa dikatakan gabungan dari lebih dari satu penampang persegi dan atau penampang segitiga.

Trapesium sebagai bentuk gabungan segitiga-segitiga

Penampang balok jembatan biasanya paling banyak menggunakan bentuk-bentuk gabungan persegi dan segitiga.

Penampang balok girder jembatan

Sementara bentuk segitiga terpancung, bisa kita lihat pada salah satu pondasi tipe minipile (pondasi tiang pancang yang ukurannya penampangnya relatif kecil).

Pondasi minipile penampang segitiga
Pondasi minipile penampang segitiga

Momen Inersia Segitiga

Bentuk dasar segitiga secara umum bisa digambarkan sebagai segitiga siku-siku. Bentuk-bentuk segitiga yang lain bisa diturunkan dari penggabungan atau pengurangan dua atau lebih segitiga siku-siku.

gambar_19527_image002

Kembali ke bentuk dasar, segitiga siku-siku dapat dikatakan mempunyai dua variabel utama, panjang alas $latex b $, dan tinggi $latex h$.

Ada dua cara menentukan persamaan momen inersia segitiga, yang pertama dengan cara menentukan momen inersia langsung di sumbu titik berat segitiga, dan yang kedua melalui transformasi momen inersia dari luar sumbu titik berat.

A. Cara I

gambar_19527_image005

Kami rasa kita tidak perlu bersusah payah mencari lokasi titik berat segitiga, soalnya sudah jadi rahasia umum kalau titik berat segitiga selalu berada pada sepertiga lebar alas dan sepertiga tinggi.

Kita akan menentukan formula momen inersia terhadap sumbu x ($latex I_{xx} $).
Selanjutnya kita ikuti prosedur di bawah:

  1. Tentukan lokasi garis berat sejajar sumbu x.
  2. Buat elemen $latex dA $ pada jarak tertentu dari sumbu x, katakanlah jaraknya adalah $latex y $. Elemen $latex dA $ tersebut mempunyai lebar $latex b_y $ dan tinggi $latex dy $
    gambar_19527_image006
  3. $latex dA = b_y dy $
  4. Besarnya$latex b_y $ berbeda-beda untuk setiap nilai $latex y $.
    Jika $latex y = – \dfrac{h}{3} $, maka $latex b_{y=\frac{-h}{3}} = b $.
    Jika $latex y = \dfrac{2h}{3} $, maka $latex b_{y=\frac{2h}{3}} = 0 $.
    Sehingga bisa dituliskan,
    $latex \begin{array}{rl} \dfrac{b_y – b}{0 – b} &= \dfrac{y – \frac{-h}{3}}{\frac{2h}{3} – \frac{-h}{3}} \\ \\ b_y &= b – b \big( \dfrac{y + \frac{h}{3}}{h} \big) \\ \\ &= b – \dfrac{by}{h} – \dfrac{b}{3} \\\\ b_y &= b ( \dfrac23 – \dfrac{y}{h}) \end{array} $
  5. Momen inersia $latex I_{xx} $
    $latex \begin{array}{rl} I_{xx} &= \int_{\tfrac{-h}{3}}^{\tfrac{2h}{3}} y^2 \, \text{d}A \\\\ &= \int_{\tfrac{-h}{3}}^{\tfrac{2h}{3}} y^2 b_y \, \text{d}y \\\\ &= \int_{\tfrac{-h}{3}}^{\tfrac{2h}{3}} y^2 b \big( \dfrac23 – \dfrac{y}{h} \big) \text{d}y \\\\ &= \int_{\tfrac{-h}{3}}^{\tfrac{2h}{3}} \dfrac{2b}{3}y^2 – \dfrac{b}{h} y^3 \text{d}y \\\\ &= \dfrac{2b}{9}y^3 – \dfrac{b}{4h} y^4 \bigg|_{\tfrac{-h}{3}}^{\tfrac{2h}{3}} \\\\ &= \dfrac{2b}{9} \bigg( \big( \dfrac{2h}{3} \big)^3-\big(\dfrac{-h}{3} \big)^3 \bigg) – \dfrac{b}{4h} \bigg( \big( \dfrac{2h}{3} \big)^4 – \big(\dfrac{-h}{3}\big)^4 \bigg) \\\\ &= \dfrac{2b}{9} \big( \dfrac{8h^3}{27} + \dfrac{h^3}{27} \big) – \dfrac{b}{4h} \big( \dfrac{16h^4}{81} – \dfrac{h^4}{81} \big) \\\\ &= \dfrac{2bh^3}{27} – \dfrac{5bh^3}{108} \\\\ I_{xx} &= \dfrac{bh^3}{36} \end{array} $

Jadi, momen inersia segitiga terhadap garis beratnya adalah $latex I_{xx} = \dfrac{bh^3}{36} $

B. Cara II

Cara kedua ini relatif lebih mudah daripada cara yang pertama. Jika cara pertama menggunakan garis berat sebagai sumbu acuan, kali ini kita akan menggunakan alas segitiga sebagai sumbu acuan.

gambar_19527_image007

Kita hitung dulu momen inersia terhadap alas segitiga di atas.

  1. Prosedurnya hampir sama dengan cara I, namun yang membedakan adalah batas atas dan batas bawah pengintegralan. Pada cara yang kedua ini, batas atasnya adalah $latex y = h $, dan batas bawahnya adalah $latex y = 0 $.
  2. Menentukan $latex b_y $.
    $latex b_y = b-\dfrac{b}{h}y $
  3. Hitung momen inersia $latex I_{x} $
    $latex \begin{array}{rl} I_x &= \int_0^h y^2 \, \text{d}A \\\\ &= \int_0^h y^2 b_y \, \text{d}y \\\\ &= \int_0^h y^2 \big(b-\dfrac{b}{h}y\big) \, \text{d}y \\\\ &= \int_0^h by^2-\dfrac{b}{h}y^3 \\\\ &= \dfrac{b}{3}y^3 – \dfrac{b}{4h}y^4 \bigg|_0^h \\\\ &= \dfrac{bh^3}{3} – \dfrac{bh^3}{4} \\\\ I_x &= \dfrac{bh^3}{12} \end{array} $
  4. Momen inersia di atas bukan momen inersia terhadap sumbu penampang. Jika ingin menentukan momen inersia pada sumbu penampang, $latex I_{xx} $, maka kita gunakan formula transformasi momen inersia:
    $latex I_x = I_{xx} + A\bar{y}^2 $, dimana $latex \bar{y} = \frac{h}{3} $
  5. Menghitung momen inersia terhadap sumbu netral:
    $latex \begin{array}{rl} I_x &= I_{xx} + A\bar{y}^2 \\\\ \dfrac{bh^3}{12} &= I_{xx} + \big( \dfrac{bh}{2} \big) \big( \dfrac{h}{3} \big)^2 \\\\ I_{xx} &= \dfrac{bh^3}{12} – \dfrac{bh^3}{18} \\\\ I_{xx} &= \dfrac{bh^3}{36} \end{array} $

So,.. kesimpulannya.. untuk segitiga, $latex I_{xx} = \dfrac{bh^3}{36} $.[]

Comments

  • says:

    mohon maaf pak formula yang bapak cantumkan tidak dapat terlihat mohon sarannya agar dapat dilihat dan mohon dikirimkan melalu email saya

    terimakasih

  • says:

    Awalnya bingung ngeliat artikel ini gan,..
    Saya sendiri di teknik sipil gk terlalu “open” gimana mencari adanya suatu rumus yang harus kita gunakan untuk merencanakan suatu kontruksi. Karna pada dasarnya teknik sipil tidak mempelajari itu, karna sudah ada jurusan lain yang lebih berwenang untuk mencari rumus tersebut.

    Tapi setelah membaca artikel ini, saya pribadi mrasa “bodoh”.

    Artikel ini sangat menunjang smangat saya agar belajar lagi untuk tidak langsung menerima dan merencanakan.

  • bapak yg terhormat makasih banyak untuk blognya, sangat bermanfaat dan mohon ijin unduh wassalam

  • says:

    Salaam Juragan Sipil..

    Untuk lampiran “Momen Inersia Segitiga” nya ada beberapa
    rumus nya yang tidak tampil (Formula doesn’t parse), mohon dikirim keemail saya..
    thanks..

    Mohon “Surat Izin Mengunduh” artikel2 nya Juragan Sipil..

    Semoga menjadi Ilmu yang berguna..

    Wassalam

  • says:

    maksih pak buat blok yang bermamfaat bagi kami
    moga lebih banyak lagi yang bisa bapak tampilkan buat mendidik anak bangsa ini
    god bless

  • Ass..
    Blog bapak sangat bermanfaat sekali. saya berterimah kasih yang sebesar-besarnya semoga ilmu ini dapat bermaanfaat. Amiin,..

  • says:

    Assalamualaikum, izin copy pak Juragan,…boleh kan,..Semoga Ilmu bpak mnjadi amal jariyah, d masa kan dtang,..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *